TRIP TO DENIZLI - HIERAPOLIS & THE CASTLE OF COTTON

by - September 07, 2017

Keindahan Pamukkale di saat senja. Sumber ~ www.tourketurki.com
Bulan september menjadi puncak musim panas di provinsi Izmir – Turki, ini juga merupakan masa akhir dari liburan musim panas di Turki. Biasanya penduduk lokal akan menghabiskan waktu mereka lebih banyak di luar rumah. Entah berkumpul bersama keluarga untuk piknik di alam terbuka, atau sekedar membakar kulit di pinggir pantai nan sejuk.
Bertepatan dengan berakhirnya rangkaian acara Ibadah Kurban, kami mendapat kesempatan untuk menikmati masa liburan musim panas kurang lebih selama 10 hari yang bermula dari tanggal 03 – 13 semptember 2017. Tentu saja melihat ada jadwal liburan langsung saya mencari beberapa tujuan wisata dan sejarah di sekitar kota Izmir yang terdekat dan terjanggkau dengan tidak memakan budget terlalu tinggi serta membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama.
Dan akhirnya pilihan saya jatuh pada kota Denizli yang masih bersebelahan dengan provinsi Izmir dengan tujuan Kota Denizli dan Istana Kapas atau Pamukkale. Dari beberapa artikel yang aku baca, tempat ini memang merupakan salah satu tujuan wisata dunia dan juga telah dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Sebelum menuju ke sana, aku mencoba menghubungi beberapa kenalan dan teman yang memang bertempat tinggal di daerah Denizli. Akhirnya kita janjian dan insyallah kalau sudah sampai otogar/terminal kita tinggal berbagi kabar saja.  
Untuk perjalanan menuju ke Denizli kita bisa menggunakan akses darat dengan kendaraan Bus dari terminal Izmir dengan biaya sebesar 30tl / Rp.100.000-, Dan perjalanan yang di tempuh juga hanya sekitar 4 jam saja menurut prediksi GoogleMaps. Untuk transportasi umum kali ini saya mencoba untuk menggunakan armada bus Pamukkale, tapi bukan berarti itu merupakan bagian dari fasilitas tujuan wisata saya kali ini, akan tetapi karena memang armada bus Pamukale ini merupakan salah satu armada perusahaan bus terbesar di Turki, yang tujuannya tidak hanya ke Denizli, tapi juga ke berbagai daerah di seluruh kota besar di Turki.
Armada Bus Pamukkale di Turki. 
Tiket udah di tangan, dan tujuan udah jelas, langsung saja kita berangkat dari kota Manisa menuju Izmir yang memakan waktu kerang lebih 45 menit, kemudian dilanjut lagi dari Izmir menuju ke Denizli . Sampai di otogar Denizli, aku langsung di sambut oleh beberapa teman yang bertempat tinggal di sekitar Kota Denizli, dari sana aku sempatkan untuk menginap dan bermalam di asrama mereka selama satu malam. Kemudian keesokan paginya aku baru melanjutkan perjalanan menuju Pamukkale.
Tepat pukul 06.00 pagi, aku langsung menyegerakan untuk bangun, sholat subuh dan persiapan kemudian segera menuju ke otogar untuk mengejar kendaraan dolmus (angkot di Turki) yang akan berangkat ke Pamukkale, dari sana kita akan di kenakan biaya sebesar 5tl untuk menuju ke tempat wisata Pamukkale. Dan benar saja wisatawan yang akan mengunjungi tempat ini cukup padat, sehingga kebanyakan dari dolmus padat sesak oleh penumpang dari berbagai macam penjuru daerah.
Sampai di lokasi Pamukkale. Untuk akses masuk ke dalam kawasan wisata Pamukkale kita diharuskan untuk membeli tiket masuk dengan harga 40tl untuk umum, tapi karna aku udah punya Muzekart (Kartu Musium) jadi tinggal tap aja di gerbang masuk. Makanya  bagi kalian yang akan tinggal di Turki untuk beberapa tahun ke depan, aku sarankan untuk membuat Muzekart, soalnya itu akan bermanfaat banget buatk kamu yang suka jalan-jalan dan jelajah sejarah. berlaku selama satu tahun dan bisa akses ke hampir semua museum yang terdaftar di seluruh turki.
Pamukkale adalah sebuah kota kecil di Turki sebelah barat. Kira-kira 20 km dari Denizli. Pamukkale adalah tempat wisata yang terkenal di Turki. Di sana ada tempat wisata alam dan wisata sejarah.
Pamukkale merupakan taman nasional air terjun di kawasan Lereng Travertine dengan tebing setinggi 20 meter di sepanjang dataran bukit pegunungan Cokelez. Lembah air terjun tersebut memiliki ketinggian sekitar 200 meter di atas dataran Curuksu yang meluas 6 kilometer di sekitar desa Karahayit, Pamukale. Kolam yang berada di lembah tersebut memiliki keunikan tersendiri, yaitu dengan meluasnya ke arah kompleks utara Alasehir, sekitar 70 kilometer persegi dan barat sepanjang lembah sungai Menderes. Aliran sungai ini memberikan saluran air panas ke desa-desa terdekat dan daerah pertanian selama beberapa tahun lamanya. Batuannya yang lama di daerah lereng tersebut menjadi kristal berupa kurasit dan sekis yang terletak di utara taman batu zaman pliosen.

Kolam Air Mineral yang Bersusun
Wisata alam Pamukkale adalah sumber mata air panas yang kaya mineral berwarna biru kehijauan. Suhunya berkisar antara 35°C  sampai 100°.  Air mineral itu mengalir ke lembah yang dalamnya lebih dari 100 meter. Tebing lembah itu membentuk teras berundak-undak berupa 17 kolam air panas.  Dasar dan dinding kolam dilapisi kristal berwarna putih bersih seperti kapas. Cantik sekali.
Pemandangan di kawasan Lereng Travertine
Karena warnanya putih bersih seperti kapas, orang Turki memberinya nama Pamukkale yang artinya Cotton Castle atau Kastil Kapas. Pamukalle kadang-kadang juga disebut Cleopatra’s Pool atau kolam renang Cleopatra. Disebut begitu karena ada kisah Cleopatra, Ratu Mesir, pernah berenang di situ.
Gerbang masuk menuju kawasan wisata Pamukkale
Selain sebagai objek wisata, tempat ini juga dimanfaatkan pengunjung untuk terapi berbagai macam penyakit. Biasanya, pengunjung yang datang memanfaatkan air panas Pamukkale sebagai tempat spa dan terapi. Pengunjung percaya, berendam di kolam air panas mengalir yang kaya akan kandungan mineral bisa mengobati penyakit rematik, penyakit kulit, dan kelelahan saraf. Meski demikian, tak jarang pula yang datang hanya untuk berwisata dan berfoto ria.

Kota Tua Hierapolis
Di atas lembah Pamukkale ada reruntuhan kota Romawi Kuno yang dibangun sekitar tahun 190 SM. Namanya Hierapolis. Disebut Hierapolis karena di sana ada kuil tempat memuja dewa Hieron. Di masa lalu, hal yang umum untuk membangun kuil dan tempat-tempat suci di sekitar fenomena alam seperti air panas.
Reruntuhan Kota Hierapolis
Dari sebuah kuil, akhirnya tempat ini berkembang menjadi sebuah kota. Banyak orang datang ke Hierapolis untuk berendam di air panas. Selain situs pemandian air hangat, terdapat pula peninggalan-peninggalan sejarah berupa candi, gereja dan teater peninggalan sejarah Hierapolis yang masih terawat dengan baik. Teater Hierapolis memiliki keindahan terutama di bangunan panggungnya yang berhiaskan relief. Dibangun sekitar 200 SM dengan daya tampung sebanyak 20 ribu penonton.
Ampiterater of Hierapolis
Pada awal abad ke 3 SM, dibangun sebuh kuil oleh bangsa Phrygia di lokasi tersebut yang dipersembahkan untuk Hieron. Lokasi pembangunan kuil ini kemudian menjadi pusat peradaban manusia. Lalu pada abad ke 2 SM, Hierapolis dikembangkan menjadi tempat pemandian Raja Pergamon, Eumenes II pada masa kejayaan Romawi. Terdapat perbedaan pendapat mengenai nama Hierapolis. Sebagian meyakini bahwa Hierapolis diambil dari kuil Hieron yang didirikan di tempat tersebut, dan sebagian lain berpendapat nama tersebut diambil dari Hiera, istri Telephos yang mendirikan dinasti Attalid. Dinasti Attalid kemudian dikembalikan oleh raja terakhir ke Romawi dan di abad berikutnya sebagian besar kota telah berubah akar, dari Yunani ke peradaban Romawi.
Mengabadikan gambar di ampiteater of Hierapolis
Sayang kota ini pada Abad ke-1 M hancur karena gempa yang dahsyat. Beberapa reruntuhan yang masih tersisa antara lain amfiteater besar, air mancur Nymphaeum, dan pemakaman yang membentang sepanjang 2 km.

Hierapolis juga menjadi tempat tinggal bagi orang-orang Yahudi dan Kristen. Diperkirakan pada puncaknya, terdapat populasi sekitar 50.000 orang Yahudi. Hierapolis tercatat pula turut diperebutkan selama Perang Salib dan akhirnya mulai ditinggalkan menjelang akhir abad ke-14. Pada awal abad ke-16, Hierapolis sekali lagi dilanda gempa, tetapi dengan tidak adanya penduduk yang mendiami kota, maka kerusakan tidak pernah diperbaiki. Reruntuhan kota hampir tak tersentuh sampai penggalian kembali yang dilakukan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.



Beberapa situs sejarah yang ada di dalam Museum Hierapolis
Mungkin cukup sekian dulu sekilas tentang wisata alam Pamukkale dan kota sejarah Hierapolis, tentunya penulis berharap dapat memberi manfaat dan menyebar kebaikan terhadap sesama serta dapat menjadi referensi bagi siapapun yang ingin mengunjungi kota ini.

You May Also Like

0 komentar