TRIP TO BURSA - PLAYING SKIBOARD AND ENJOYING THE FEW OF ULUDAG

by - Desember 26, 2017

Bermain Skiboard dan menikmati pemandangan Uludag Bursa
Tanpa kami sadari musim gugur berlalu begitu cepat, dan kini saatnya musim itu berganti menjadi musim yang paling aku tunggu selama tahun pertama berada di Turki, kalian tahu musim itu apa, ya ! benar sekali, musim itu adalah misim dingin atau musim salju.

Ini merupakan pengalaman pertama dalam hidup saya bisa merasakan salju, mengingat negara kami yang hanya memiliki 2 musim saja, yaitu musim panas dan musim hujan, namun tentu saja hal tersebut tidak menjadikan kita lantas harus berkecil hati, karena Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan sempurna dan sesuai dengan kadar dan kebutuhannya masing-masing. Musim salju bagi orang awam tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang datang dari negara dengan suhu tropis, cuaca yang extrim dengan suhu mencapai -5° tentu membutuhkan penyesuaian yang cukup extrim juga. Saat musim ini mulai datang, sebagian besar dari kami mengidap penyakit kulit kering dan gatal-gatal, beberapa di antara kami ada yang sampai iritasi dan infeksi serta memerlukan penanganan medis yang lebih lanjut. Serak parau pada bagian tenggorokan mengharuskan kami untuk minun air putih lebih banyak dari biasanya.

Cuaca dingin yang mencekam juga menambah lipatan selimut yang kami gunakan di malam hari, untungnya asrama tempat kami tinggal dilengkapi dengan fasilitas pemanas ruangan yang akan bekerja selama 24 jam nonstop selama musim dingin dan sangat membantu di saat suasana dingin seperti ini, namun tak lama setelah selang beberapa minggu kemudian kami pun mulai terbiasa dengan suasana cuaca di musim dingin. 
Memasuki musim dingin di Turki, biasanya ada libur sekolah yang cukup lama bagi seluruh pelajar di sini, baik itu pelajar yang berasal sekolah negeri maupun swasta. Dan pada kesempatan liburan musim dingin tahun ini kami mendapatkan jatah liburan selama 15 hari. Tentusaja dengan waktu libur yang cukup panjang ini, kami berencana untuk membuat beberapa list tempat yang akan kami kunjungi selama masa liburan nanti. Dan di antara list tujuan liburan kami pada musim dingin tahun ini adalah mengunjungi sala satu resort bermain ski terbesar di Turki yaitu Gunung Uludag yang bertempat di kota Bursa. 

Rute dari Manisa menuju Uludag Bursa 
Selain gunung Uludag, di Bursa kamu juga bisa mengunjungan tempat wisata mulai dari alam, sejarah, religi hingga kuliner yang sayang kalau di lewatkan jika berkunjung ke kota ini. Ini merupakan ibu kota pertama dalam sejarah Ottoman yang saat itu di pimpin oleh Osman Gazi, di sini kamu bisa mengunjungi Bursa grand Mosque atau Ulu Cami lengkap dengan keindahan dan kandungan sejarahnya, kemudian juga bisa berziarah ke makam Osman Gazi dan Urhan Gazi yang merupakan Khalifah pertama dalam sejarah Turki Ustmani, Bursa saat kulesi/ menara jam, Museum Seni Turki dan Islam Bursa Bursa Turkish & Islamic art Museum, dan yang gak kalah penting adalah Iskander Kebab - kebab legendaris dari kota Bursa, recommended sih ini mah harus coba kalo mampir ke sini.  

Uludag sendiri merupakan gabungan 2 kata dala bahasa Turki, Ulu berarti tinggi atau puncak, sedangkan Dağ berartı gunung jadi kalau secara bahasa Uludağ  kurang lebih berarti puncak gunung tertingi, dan benar saja ini merupakan salah satu dari pincak gunung tertinggi di Turki. Bahkan di atas puncak gunung ini terdapat gunung es yang hampir bertahan lebih lama hingga memasuki musim semi dan awal musim panas, mengingat keawetan dari pada gunung es itu sendiri.
Tepat pada tanggal  26 Desember 2017 kami berangkat dari Kota Manisa menuju kota Bursa dengan lama waktu perjalanan sekitar 3 jam 45 menit, perjalanan kali ini saya tidak sendirian, tapi ditemani dengan beberapa sahabat saya diantaranya adalah Abdul Jalil yang berasal dari Lamongan, Ariz Nandar dari Sukabumi, Fiqih Murdiansyah dari Jakarta, dan gak ketingalan Bang Ahmad hehehe ...
Tampak dalam frame kami sebelum masuk gerbang teleferik. 
Sebelum berangkat tentu kami tidak lupa untuk packing memperisapkan apa saja yang perlu kami bawa dan pakai nantinya di sana. Diantaranya adalah Jaket tebal dan dapat menghangatkan tubuh, bukan jaket gaya-gayaan seperti parka atau sweter, kemudian sarung tangan yang tebal dan anti air atau salju, jangan lupa pakai penutup kepala (kupluk) dan juga Syal untuk menghanatkan leher dan sekitar badan, dan yang tak kalah pentingnya adalah sepatu boat yang terbuat dari kulit atau yang waterproof.
Gate masuk teleferik
Disamping itu kami juga mempersiapkan timing kegiatan dan list destinasi mana saja yang akan kami kunjungi nanti di kota Bursa, mulai dari tempat tinggal, budget makan serta transportasi selama kami di sana. Kalau sudah berbicara tentang destinasi dan timing acara seperti ini, pasti aku menjadi yang paling bersuara di antara yang lainnya hehehe ... jadi maafin yaaa kalau di saat seperti ini aku agak sedikit bawel dan cerewet, intinya terima beres dan enjoy the Trip.
Berangkat dari asrama dengan menggunakan angkutan umum Manisa Seyahat menuju ke terminal/ otogar antar kota, dari terminal Bus Manisa kami memesan tiket tujuan kota Bursa.  Selama di perjalanan kami lebih memilih untuk tidur dan beristirahat, mengingat perjalanan kami besok yang cukup panjan dan membutuhkan tenaga extra.   
Tepat pukul 09.30 malam kami sampai di Otogar Bursa, di sini udara mulai terasa lebih dingin dari kota Manisa, bahkan kami bisa merasakan butiran salju yang beterbangan tertiup angin. Keluar dari otogar kami pun langsung memesan Bursa Kart, pembelian kartu ini bisa di lakukan di sebelah kanan puntu keluar otogar. Ini merupakan Kent Kart yang wajib kamu miliki jika datang berkunjung di kota Bursa, dengan kartu multi fungsi ini kamu bisa gunakan di seluruh jenis kendaraan di kota Bursa, mulai dari Bus kota, Metro, Kapal Veri dan Kereta sampai rental Helikopter pun ada di sini, dan katanya untuk rental Heli bisa sampai 300 Tl / Rp. 1 jutaan hehehe.

Bursa Kart untuk explore kota Bursa 
Sampai di asrama tujuan, kami pun menginap di sini selama satu malam, tepatnya di daerah Hasanağa mahallesi Bursa. Pagi buta tepat pukul 07.00 waktu setempat kami langsung menuju ke tempat pemberhentian bus tujuan pusat kota untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju Gunung Uludag.
Akses menuju Uludag ada 2 jalur yang bisa kamu pilih, opsi yang pertama dengan menggunakan Dolmus/ angkot naiknya tepat berapa di durak yang bersebrangan dengan Osman Gazi turbesi,  dengan sekali jalan kamu cukup merogok kocek sebesar 15 Tl saja, cukup terjangkau namun kamu akan mengitari bukit dan gunung serta kurang lebih perjalanan selama 45 menit – 1 jam, pemandanan tidak kalah indah namum jika kamu termasuk orang yang sering mabuk dalam perjalanan, aku sarankan menggunakan opsi yang ke dua yaitu menggunakan Teleferik/ kereta gantung, naiknya dari durak yang tepat berada di seberang jalan utama Masjid Ulu Cami menggunakan bus dalam kota berwarna kuning tujuan Teleferik, dengan menggunakan teleferik kamu harus merogok kocek lebih dalam sih dengan biaya masuk sebesar 57 Tl untuk turis, dan ini berlaku untuk pulang dan pergi, tapi jangan salah durasi perjalanan menuju gunung Uludag hanya membuhtukan waktu kurang lebih selama 30 – 40 menit, dan sekedar info ini merupakan salah satu teleferik terpanjang di Turki loh. 


Inside the cablecar... soo fun !
Pemandangan yang ditawarkan juga tidak kalah menarik, mata kamu akan dimanjakan dengan keindahan kota Bursa yang terlihat dari atas dataran tinggi, hingga pegunungan dan hutan pinus yang dibalut dengan putihnya butiran salju yang menempel di setiap ranting pepohonan hingga permukaan tanah, indah sekali seolah-olah kami memasuki dunia dongeng.
Turun dari teleferik kami pun beristirahat sejenak di salah satu tempat semacam rest area yang didalamnya di lengkapi dengan restoran, cafe, jajaran toko penjual sauvenir, Musallah dan Informatian center seputar Gunung Uludag. Merasa cukup kamipun langsung menuju pentu keluar, dan yang benar saja, sepanjan mata memandang kamu hanya akan menemukan tumpukan salju yang putih tanpa noda. Mulai dari sepanjang kiri kanan jalan, di ranting pohon, diatas atap rumah dan hotel semuanya didominasi oleh tumpukan salju.



look at the few, it was amazing... 
Beruntungnya kami hari ini cuaca sangat cerah tanpa ada badai atau kabut sedikitpun. Walaupun suhu mencapai minus derajat, matahari tetap bersinar di antara hamparan langit yang biru. Di sepanjang ruas jalan kamu akan menemukan Jajaran beberapa penginapan baik hostel maupun hotel, restoran, cafe serta beberapa toko seuvenir dan perlengkapan bernamain ski.


Take a wefie togather...
Aku saranin bagi kalian yang akan berkunjung ke tempat ini agar terlebih dahulu searching seputar harga dan penyewaan perlengkapan ski , karena di sini sangat beragam mulai dari yang murah, terjangkau sampai yang paling mahal. Kalau beruntung kamu bisa dapat yang sepaket hanya 25 Tl saja, tapi karna kami ketika itu udah gak sabar pengen main ski cepat-cepat akhirnya kami dapat yang harga 70 Tl, cukup mahal sih dan itu sudah termasuk Skiboard dan Sepasang sepatu beserta stiknya, dengan durasi pemakaian seharian sepuasnya. Setelah kami selidiki ternyata tempat penyewaan perlengkapan skiboard ini tuh masih punya salah satu hotel di sini, pantes mahal isinya orang beruang semua huhuhu...    
             
Sebelum bermain ski usahakan untuk mengisi perut terlebih dahulu, soalnya base on my experiance ketika main ski bawaannya cepet lapar dan pengen ngemil mulu, jadi bawak snack dan cemilan yang banyak yaaa... Trus usahakan kamu udah tau teknik dasar tentang cara bermain ski, supaya mainnya lebih menikmati, tutorialnya banyak kok di Youtube.


We are so lucky with the Sunshine... 
Waktu terasa berulir begitu cepat, usai puas bermain ski kami pun menyempatkan beberapa saat untuk berfoto bersama sambil menikmati sunset di sore hari yang berlahan mulai berganti petang. 


Pemandangan Uludag saat menjelang senja 
Oh iya, karcis yang kamu gunakan untuk naik teleferik tadi jangan sampai hilang ya... soalnya itu akan kamu gunakan lagi nanti untuk pulang alias turun mengunakan teleferik lagi. Merasa cukup, kami pun barsiap untuk pulang, karna pengunjung yan lain juga udah mau pulang, jadinya kita harus mengantri cukup panjang untuk bisa masuk kedalam teleferik .
Mungkin cukup sekian, semoga bermanfaat dan sampai ketemu di perjalanan selanjutnya.  




You May Also Like

0 komentar