Keindahan Pamukkale di saat senja. Sumber ~ www.tourketurki.com |
Bertepatan
dengan berakhirnya rangkaian acara Ibadah Kurban, kami mendapat kesempatan
untuk menikmati masa liburan musim panas kurang lebih selama 10 hari yang
bermula dari tanggal 03 – 13 semptember 2017. Tentu saja melihat ada jadwal
liburan langsung saya mencari beberapa tujuan wisata dan sejarah di sekitar
kota Izmir yang terdekat dan terjanggkau dengan tidak memakan budget terlalu
tinggi serta membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama.
Dan akhirnya
pilihan saya jatuh pada kota Denizli yang masih bersebelahan dengan provinsi
Izmir dengan tujuan Kota Denizli dan Istana Kapas atau Pamukkale. Dari beberapa
artikel yang aku baca, tempat ini memang merupakan salah satu tujuan wisata
dunia dan juga telah dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.
Sebelum menuju ke sana, aku mencoba menghubungi beberapa kenalan dan teman yang
memang bertempat tinggal di daerah Denizli. Akhirnya kita janjian dan insyallah
kalau sudah sampai otogar/terminal kita tinggal berbagi kabar saja.
Untuk
perjalanan menuju ke Denizli kita bisa menggunakan akses darat dengan kendaraan
Bus dari terminal Izmir dengan biaya sebesar 30tl / Rp.100.000-, Dan perjalanan
yang di tempuh juga hanya sekitar 4 jam saja menurut prediksi GoogleMaps. Untuk
transportasi umum kali ini saya mencoba untuk menggunakan armada bus Pamukkale,
tapi bukan berarti itu merupakan bagian dari fasilitas tujuan wisata saya kali
ini, akan tetapi karena memang armada bus Pamukale ini merupakan salah satu
armada perusahaan bus terbesar di Turki, yang tujuannya tidak hanya ke Denizli,
tapi juga ke berbagai daerah di seluruh kota besar di Turki.
Tiket udah di
tangan, dan tujuan udah jelas, langsung saja kita berangkat dari kota Manisa
menuju Izmir yang memakan waktu kerang lebih 45 menit, kemudian dilanjut lagi
dari Izmir menuju ke Denizli . Sampai di otogar Denizli, aku langsung di sambut
oleh beberapa teman yang bertempat tinggal di sekitar Kota Denizli, dari sana
aku sempatkan untuk menginap dan bermalam di asrama mereka selama satu malam.
Kemudian keesokan paginya aku baru melanjutkan perjalanan menuju Pamukkale.
Armada Bus Pamukkale di Turki. |
Tepat pukul 06.00
pagi, aku langsung menyegerakan untuk bangun, sholat subuh dan persiapan
kemudian segera menuju ke otogar untuk mengejar kendaraan dolmus (angkot
di Turki) yang akan berangkat ke Pamukkale, dari sana kita akan di kenakan
biaya sebesar 5tl untuk menuju ke tempat wisata Pamukkale. Dan benar saja wisatawan
yang akan mengunjungi tempat ini cukup padat, sehingga kebanyakan dari dolmus
padat sesak oleh penumpang dari berbagai macam penjuru daerah.
Sampai di
lokasi Pamukkale. Untuk akses masuk ke dalam kawasan wisata Pamukkale kita diharuskan
untuk membeli tiket masuk dengan harga 40tl untuk umum, tapi karna aku udah
punya Muzekart (Kartu Musium) jadi tinggal tap aja di gerbang masuk.
Makanya bagi kalian yang akan tinggal di
Turki untuk beberapa tahun ke depan, aku sarankan untuk membuat Muzekart, soalnya
itu akan bermanfaat banget buatk kamu yang suka jalan-jalan dan jelajah
sejarah. berlaku selama satu tahun dan bisa akses ke hampir semua museum yang
terdaftar di seluruh turki.
Pamukkale adalah
sebuah kota kecil di Turki sebelah
barat. Kira-kira 20 km dari Denizli. Pamukkale adalah
tempat wisata yang terkenal di Turki.
Di sana ada tempat wisata alam dan wisata sejarah.
Pamukkale
merupakan taman nasional air terjun di kawasan Lereng Travertine dengan tebing
setinggi 20 meter di sepanjang dataran bukit pegunungan Cokelez. Lembah air
terjun tersebut memiliki ketinggian sekitar 200 meter di atas dataran Curuksu
yang meluas 6 kilometer di sekitar desa Karahayit, Pamukale. Kolam yang berada
di lembah tersebut memiliki keunikan tersendiri, yaitu dengan meluasnya ke arah
kompleks utara Alasehir, sekitar 70 kilometer persegi dan barat sepanjang
lembah sungai Menderes. Aliran sungai ini memberikan saluran air panas ke
desa-desa terdekat dan daerah pertanian selama beberapa tahun lamanya.
Batuannya yang lama di daerah lereng tersebut menjadi kristal berupa kurasit
dan sekis yang terletak di utara taman batu zaman pliosen.
Kolam Air Mineral yang Bersusun
Kolam Air Mineral yang Bersusun
Wisata alam Pamukkale adalah
sumber mata air panas yang kaya mineral berwarna biru kehijauan. Suhunya
berkisar antara 35°C sampai 100°. Air mineral itu
mengalir ke lembah yang dalamnya lebih dari 100 meter. Tebing lembah itu
membentuk teras berundak-undak berupa 17 kolam air panas. Dasar dan
dinding kolam dilapisi kristal berwarna putih bersih seperti kapas. Cantik
sekali.
Karena warnanya putih
bersih seperti kapas, orang Turki memberinya
nama Pamukkale yang
artinya Cotton Castle atau Kastil Kapas. Pamukalle
kadang-kadang juga disebut Cleopatra’s Pool atau kolam renang
Cleopatra. Disebut begitu karena ada kisah Cleopatra, Ratu Mesir, pernah
berenang di situ.
Pemandangan di kawasan Lereng Travertine |
Gerbang masuk menuju kawasan wisata Pamukkale |
Kota Tua Hierapolis
Di atas
lembah Pamukkale ada reruntuhan kota Romawi Kuno yang dibangun sekitar tahun
190 SM. Namanya Hierapolis. Disebut Hierapolis karena di sana ada kuil tempat
memuja dewa Hieron. Di masa lalu, hal yang umum untuk membangun kuil dan
tempat-tempat suci di sekitar fenomena alam seperti air panas.
Dari sebuah
kuil, akhirnya tempat ini berkembang menjadi sebuah kota. Banyak orang datang
ke Hierapolis untuk berendam di air panas. Selain situs pemandian air hangat,
terdapat pula peninggalan-peninggalan sejarah berupa candi, gereja dan teater
peninggalan sejarah Hierapolis yang masih terawat dengan baik. Teater
Hierapolis memiliki keindahan terutama di bangunan panggungnya yang berhiaskan
relief. Dibangun sekitar 200 SM dengan daya tampung sebanyak 20 ribu penonton.
Pada awal
abad ke 3 SM, dibangun sebuh kuil oleh bangsa Phrygia di lokasi tersebut yang
dipersembahkan untuk Hieron. Lokasi pembangunan kuil ini kemudian menjadi pusat
peradaban manusia. Lalu pada abad ke 2 SM, Hierapolis dikembangkan menjadi
tempat pemandian Raja Pergamon, Eumenes II pada masa kejayaan Romawi. Terdapat
perbedaan pendapat mengenai nama Hierapolis. Sebagian meyakini bahwa Hierapolis
diambil dari kuil Hieron yang didirikan di tempat tersebut, dan sebagian lain
berpendapat nama tersebut diambil dari Hiera, istri Telephos yang mendirikan
dinasti Attalid. Dinasti Attalid kemudian dikembalikan oleh raja terakhir ke
Romawi dan di abad berikutnya sebagian besar kota telah berubah akar, dari
Yunani ke peradaban Romawi.
Sayang kota
ini pada Abad ke-1 M hancur karena gempa yang dahsyat. Beberapa reruntuhan yang
masih tersisa antara lain amfiteater besar, air mancur Nymphaeum, dan pemakaman
yang membentang sepanjang 2 km.
Hierapolis juga menjadi tempat tinggal bagi orang-orang Yahudi dan Kristen. Diperkirakan pada puncaknya, terdapat populasi sekitar 50.000 orang Yahudi. Hierapolis tercatat pula turut diperebutkan selama Perang Salib dan akhirnya mulai ditinggalkan menjelang akhir abad ke-14. Pada awal abad ke-16, Hierapolis sekali lagi dilanda gempa, tetapi dengan tidak adanya penduduk yang mendiami kota, maka kerusakan tidak pernah diperbaiki. Reruntuhan kota hampir tak tersentuh sampai penggalian kembali yang dilakukan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Mungkin cukup
sekian dulu sekilas tentang wisata alam Pamukkale dan kota sejarah Hierapolis, tentunya
penulis berharap dapat memberi manfaat dan menyebar kebaikan terhadap sesama serta
dapat menjadi referensi bagi siapapun yang ingin mengunjungi kota ini.
Reruntuhan Kota Hierapolis |
Ampiterater of Hierapolis |
Mengabadikan gambar di ampiteater of Hierapolis |
Hierapolis juga menjadi tempat tinggal bagi orang-orang Yahudi dan Kristen. Diperkirakan pada puncaknya, terdapat populasi sekitar 50.000 orang Yahudi. Hierapolis tercatat pula turut diperebutkan selama Perang Salib dan akhirnya mulai ditinggalkan menjelang akhir abad ke-14. Pada awal abad ke-16, Hierapolis sekali lagi dilanda gempa, tetapi dengan tidak adanya penduduk yang mendiami kota, maka kerusakan tidak pernah diperbaiki. Reruntuhan kota hampir tak tersentuh sampai penggalian kembali yang dilakukan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Beberapa situs sejarah yang ada di dalam Museum Hierapolis |