BANDUNG,
KAMIS – Dalam rangka mensosialisasikan Kompas Kampus kepada khalayak Mahasiswa
di wilayah Kota Bandung, kali ini acara Kompas Saba Kampus hadir di kampus
Universitas Padjajaran (Unpad) Dipatiukur yang berlangsung pada Kamis (12/6)
lalu, bertempat di gedung Graha Sanusi Unpad.
Ini merupakan
acara kedua dari Kompas Saba Kampus yang pernah saya ikuti, di tahun 2013 lalu
tepatnya pada Minggu (2/12), Kompas juga mengadakan kegiatan serupa di kampus
Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
Senang rasanya
bisa berada di tengah-tengah hiruk pikuk antusias mahasiswa yang haus akan ilmu
dan pengalaman serta berbondong-bondong untuk mencari passion mereka
masing-masing tentunya dalam bidang pemberitaan dan media, dan saya merupakan
salah satu diantaranya.
Acara berlangsung
dengan meriah yang diawali dengan pembukaan oleh MC yang cukup kocak dan dapat
membawa suasana menjadi lebih hidup, kemuadian acara di lanjutkan dengan
Seminar oleh Bapak Budiman Tanuredjo selaku wakil pimpinan redaksi Kompas, yang
mengusung tema “Jurnalisme Presisi dalam Berita Pemilu ”.
Terkait dengan
suasana pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang berlangsung
hangat di tahun ini, saya berfikir munkin ini sebab mengapa Kompas saba Kampus
kali ini mengusung tema tersebut dengan narasumber langsung yaitu Wakil
pimpinan redaksi kompas pak Budiman yang sudah barang tentu memiliki peran
penting dalam hal pemberitaan seputar Pemilu 2014 di Harian Kompas.
Dalam kesempatan
ini pak Budiman menjelaskan tetang peran media dalam memberitakan hal-hal yang
berkaitan dengan Pemilu khususnya Harian Kompas, Kompas TV dan Kompas.com yang
menyajikan pemberitaan seputar Pemilu 2014 yang bersifat independent dan tidak
memihak dari salah satu Capres dan Cawapres terpilih.
“Adapun devinisi
dari jurnalisme presisi ialah gabungan dari jurnalistik dan pencarian berita
berbasis data yang ada”, tutur Pak Budiman selaku pembicara. “Dan juga
Jurnalistik presisi sering disebut dengan New Jurnalism atau Computer
Asisten Jurnalism”, jelasnya menambahkan.
Beliaupun menjelaskan
tentang cara kerja dari Jurnalisme Presisi dengan 3 tahapan yang berlangsung
secara berurutan, adapun cara kerja Jurnalisme presisi yaitu; 1. Survei pendapat
umum yang dilakukan oleh jurnalis dan wartawan, kemudian dilanjutkan dengan 2.
Wawancara Tokoh terkait dengan pemberitaan yang ingin kita angkat, dan yang terakhir
3. Deskripsi lapangan secara detail dan terperinci.
“Kemudian adapun
cakupan yang termasuk di dalam Presisi Jurnalistik adalah; Metode Penelitaian Sosial,
Statistik, Teknologi Informasi (TI), Infografis, Desain Komunikasi Visual,
Analisis dan Presentasi, Management Organisasi, serta Jurnalistik”, tutur
beliau menjelaskan.
Usai sudah
seminar tentang Jurnalisme Presisi dalam Berita Pemilu, Alhamdulillah kini saya
dapat mengenal dan mengetahui lebih banyak tentang apa yang di maksud dengan
Presisi jurnalistik. Tepat pukul 12.00 dan acara masih berlangsung meriah dan
antusias, kini saatnya kami harus beristrahat sejenak untuk melaksanakan ibadah
sholat dzuhur dan di lanjutkan dengan makan siang .
Acara selanjutnya
yaitu Sharing Sassion, ini merupakan acara yang paling kami tunggu –tunggu dari
Kompas Saba Kampus, karena di sini kami mendapatkan kesempatan untuk sharing
dan berbagi ilmu oleh Narasumber Ahli dari Tim Kompas tentunya sesuai dengan
passion dan keinginan kami berkaitan dengan bagian-bagian atau devisi apa saja
yang ada di Harian Kompas.
Adapun
kelas-kelas Sharing Session yang dapat kita pilih diantaranya adalah; Menulis
Jurnalistik, Fotografi Jurnalistik, Research & Development, Business
Development, Advertising, Marketing Communication, Desain Grafis, dan Teknologi
Informasi yang berjumlah 8 Kelas Sharing Sassion.
Dan pada
kesempatan yang keduakali ini saya memilih Desain Grafis sebagai kelas Sharing
Session pilihan saya, dan pada Kompas Saba kampus tahun lalu saya mengambil
Sharing Session Class di Advertising. Karena saya sangat menyukai hal-hal yang
berkaitan dengan Desain Grafis dan dunia Advertising walaupun saya masih dalam
tahap pembelajaran.
Senang rasanya
bisa mendengarkan dan berdiskusi dangan pembahasan dan materi yang kita senangi,
apalagi ditemani dengan nara sumber yang telah ahli dan berpengalaman dalam
bidangnya bersama dengan teman-teman dari berbagai Jurusan dan Universitas di Bandung.
Dalam kesempatan
kali ini, ikut andil sebagai pementor kami adalah 2 orang pria yang
ganteng-ganteng dan terbilang masih cukup muda, tentunya dengan segudang ilmu
dan pengalaman yang siap untuk di bagi bersama kami, yaitu kak Novan yang
katanya sudah 10 tahun bergabung bersama Kompas dan berkecimpung di dunia
Desain Grafis Harian Kompas sejak tahun 2004, dan satu lagi yang gak kala
kecenya adalah kang Septa yang terbilang lebih muda dan karirnya di kompas
berbeda setahun dengan kang Novan yaitu 9 tahun sejak tahun 2005.
Pemaparan materi
yang pertama oleh kang Novan yang menjelaskan tentang Desain Berita, diawali
dengan devinsi dari sebuah Seni, seni sendiri terbagi menjadi 2 yaitu; Seni
Pertunjukan dan Seni Rupa, kemudian seni Rupa dibagi menjadi 3 macam; 1. Fine
Art 2. Desain dan 3. Craft yang ketiga-tiganya
ini sering disebut dengan Desain Grafis, “Adapun desain berita lebih condong
kepada untuk menyampaikan informasi,” tuturnya menjelaskan seputar Desain
Berita.
Kemudian beliau
melanjutkan dengan menyebutkan syarat Desain Berta diantaranya adalah; 1.
Jelas, 2. Mudah di baca, 3. Impac (Pengaruh), 4. Menarik. Lalu penjelasan
beliau dipaparkan secara terperinci oleh kang Septa dari setiap sub-sub
tersebut.
Wah, seru
banget bisa berdiskusi dan berbagi ilmu dengan mereka, unik dan menarik serta
menambah wawasan dan pengalaman juga ilmu baru yang belum tentu bisa kita
dapatkan di bangku kuliah.
Usai memberikan
materi, penasaran rasanya ingin magang di Kompas dan menyaksikan secara
langsung bagaimana aktivitas kerja mereka di Dapur Redaksi Harian Kompas, mulai
dari keseruan mengejar berita, memproses penulisan berita hingga larut malam serta
mencari foto yang sesuai dengan berita yang akan dimuat di Harian Kompas, dan
tak kalah hebohnya dengan perasaan dikejar Dead Line.
Besar harapan saya dapat bergabung dan ikut
andil mengambil bagian dalam acara Kampus Kompas Batch 2 ini, merasakan
keseruan menjadi Wartawan Kompas merupakan pengalaman yang berharga dan
bermanfaat di kemudian hari walau hanya sepekan saja yang akan menjadi kenangan
di hari tua kelak. Amin