TRIP TO IZMIR - FROM CLOCK TOWER TO THE LOST CITY OF EPHESUS

by - Juli 04, 2017

Library of Celcus
Idul Fitri tahun ini sangat spesial bagi kami, karena disamping merayakan hari kemenangan bagi seluruh ummat Muslim se-dunia, 1 syawal tahun ini juga bertepatan dengan liburan musim panas di negara Turki, yaitu sekitar awal bulan mei sampai akhir bulan juli mendatang.

Mengingat libur kami yang cukup panjang, yaitu 17 hari. Kesempatan liburan ini pun kami manfaatkan dengan me-list beberapa planing tentang destinasi liburan. Dan salah satu dari tujuan liburan kami adalah Izmir dan kota sejarah Selçuk.

Hari 01 :
Perjalanan kami awali dengan persiapan yang tidak terlalu banyak, karena jarak kota Izmir dengan tempat dimana kami tinggal yaitu kota Manisa hanya berjarak sekitar 35 Km. Waktu yang di ditempuh untuk bisa sampai ke sana hanya sekitar 31 menit jika tidak terhalang oleh macet.

Dari kota kecil Manisa tepat pukul 12.15 siang kami menggunakan transportadi bus antar kota tujuan Izmir, nama busnya "Manisa Seyahat". Bis dengan kapasitas 32 penumpang ini cukup nyaman menemani perjalanan kami, dengan ruang yang cukup lebar dan bersih serta kondektur bus yang ramah membuat kami betah berada di dalamnya.
Biaya perjalanan dari izmir ke manisa 10TL (Turkiye Lirası) bagi penumpang umum dan 9TL bagi pelajar, atau sekitar Rp 33.300 (kurs Rp.3.700 / 1TL) plus kita juga di sediakan air mineral. Karena kami termasuk kategori pelajar makanya kami hanya membayar 9 TL saja.


Tepat pukul 13.00 kami sampai di pusat kota Izmir. Dari pusat kota kami harus melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Metro bawah tanah dari Ege Üniversitesi tujuan Fahrettin Altay untuk bisa sampai ke asrama Bolçova Merkez Izmir yang menjadi awal dari tempat singgah kami.

Tapi, insiden kesasar yang sudah kami antisipasi ternyata benar-benar terjadi, pasalnya saat turun dari metro di pemberhentian terakhi kami salah jalur saat keluar dari stasiun, yang harusnya kami keluar dari sebelah kanan, malah salah satu dari teman kami keluar dari sebelah kiri dan pada akhirnya kami salah naik jalur bus. Bus dengan nomor 169 tujuan Bolçova Baladesi yang kami cari bukannya langsung menuju ke sana tapi muter-muter dulu, sampai kami harus menunggu sampai 45 menit baru bisa sampai ke tempat tujuan. 😌

Sebagai pengalaman berharga, nanti kalau ke suatu tempat jangan sampai gak ngeliat papan penunjuk arah, biar ngak nyasar hehehe ... 😄✌

Sampai di asrama Bolçova Merkez, sekitar pukul 16.00 kami langsung di sambut hangat oleh teman-teman sesama pelajaran Indonesia yang tinggal di sana. Senang rasanya bisa bertemu bersilaturahmi melepas kerinduan bersama para pejuang penuntut ilmu di negeri orang. Serasa berada di negeri sendiri, bercerita berbagi pengalaman dan pelajaran yang membuat kami lupa waktu.

Sore menjelang malam kami putuskan untuk mengunjungi Konak, Saat Kulesi (Clock Tower) yang merupakan lendmark yang berada di pusat jantung kota Izmir.

Lendmark kota Izmir Saat Kulesi (Clock Tower)
Menara jam dirancang oleh arsitek Prancis Levantine Raymond Charles Père dan dibangun pada tahun 1901 untuk memperingati ulang tahun ke 25 aksesi Abdülhamid II ke takhta (memerintah 1876-1909). Jam itu sendiri merupakan hadiah dari Kaisar Jerman Wilhelm II (memerintah 1888-1918). Tempat itu didekorasi dengan gaya arsitektur Ottoman yang rumit. Menara, yang memiliki kerangka besi dan timah, tingginya 25 m (82 kaki) dan memiliki empat air mancur (şadırvan), yang ditempatkan di sekitar pangkal dengan pola melingkar.

Suasana senja di saat kulesi Izmir.
Usai mengambil beberapa photo dan melaksanakan shalat magrib di Kuçuk Cami, kami pun segera menuju asrama untuk makan malam yang kemudian dilanjutkan dengan istirahat.

Hari 02 :
Pagi hari usai melaksanakan sholat subuh, kami putuskan untuk mengunjungi ephesus di kota selçuk. Perjalanan menggunakan bus kota dari Bolçova merkez menuju terminal antar kota yang disebut Otogar Izmir, biaya 1.5tl dengan menggunakan Izmir Card sampai di terminal kurang lebih 15 menit. Perjalanan kami lanjutkan dengan menggunakan minibus dari otogar Izmir menuju kota selçuk dengan biaya 10tl, Yang menempuh waktu selama kurang lebih 1 jam perjalanan.

Di sepanjang perjalanan kami tidak bosan karena dimanjakan dengan pemandangan pegunungan yang indah dan disepanjang kiri dan kanan bahu jalan ditanami bunga dengan berbagai macam motif dan warna.

Tepat pukul 12.15 kami tiba di otogar Selçuk, sampai di sini kami harus melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan seperti angkot yang di sebut dolmuş dengan biaya 2,5tl untuk bisa sampai di kota bersejarah Selçuk.

Kendaraan yang menyerupai angkot dalam bahasa turki dosebut "Dolmuş" digunakan untuk menuju Ephesus.
Tips bagi teman-teman yang ingin ke Selçuk agar waspada dengan supir taksi yang menawarkan tumpangan dengan harga yang tinggi, biasanya mereka menawarkan kendaraan taksi dengan harga 10tl /orang dan pp sebesar 20tl. Padahal pemerintah setempat telah menyediakan kendaraan dolmuş dengan harga yang relatif jauh lebih murah.

Sampai di Ephesus kami membeli tiket, tiket dengan berbagai harga sesuai dengan jenis pengunjung. Bagi pengunjung umum (turist) 40tl, dengan kartu pelajar (öğrenci kart) 20tl, dan dengan kartu musium (muze kart) gratis tinggal tab. Tapi karena kami sudah memiliki KTP turki jadi kami di tawarin untuk membuat muze kart sama yang jaga tiket, dengan biaya 50tl kita bisa masuk ke seluruh musium di Turki selama satu tahun gratis.
Muzekart untuk akses seluruh musium di Turki gratis selama 1 tahun dan izmirim kart untuk akses semua jenis kendaraan umum di kota Izmir 
Menikmati peninggalan sejarah kota selçuk membuat kami serasa kembali ke masa lalu, melewati setua sudut reruntuhan kota selçuk sedikit banyak telah memberikan kami gambaran bahwa betapa maju masyarakat pada zaman dahulu sehingga mampu menciptakan karya seni yang luar biasa.


Ephesus adalah kota kuno yang pada awal Masehi merupakan kota terbesar kedua di dunia setelah Roma dengan penduduk sebanyak 250 ribu jiwa. Ephesus penuh dengan situs bersejarah yang sangat berharga bagi dunia arkelologi.

Reruntuhan bangunan kota Ephesus
Di Ephesus, kita bisa melihat bahwa kehidupan masa lalu sejak awal sebelum masehi sudah begitu maju.
Patung sisa peninggalan zaman dahulu. 
Bayangkan, pada 2000 tahun yang lalu, mereka sudah mempunya kota yang begitu tertata. Mereka memiliki theater, perpustakaan, tempat pemandian umum, toilet umum, jalanan yang terbuat dari marmer yang indah, serta berbagai kuil pemujaan.

Detail ukuran dengan karya seni tinggi di setiap sudut bangunan. 
Library of Celsus, merupakan salah satu perpustakaan terbesar pada masanya dengan koleksi mencapai 12 ribu scroll papyrus. Kemegahan dan kekayaan koleksi perpustakaan itu hanya kalah dari perpustakaan di Alexandria, Mesir.

Domithian theater, merupakan amphitheater peninggalan bangsa Romawi yang berada di komplek Ephesus. Kapasitas duduk untuk amphitheater ini sekitar 1500 orang. Di tempat ini selain pertunjukan teater, yang sering dipertunjukkan juga adalah pertarungan para Gladiator. Para gladiator di masa itu sebenarnya adalah para budak yang kerjanya bertarung atau dipaksa bertarung oleh raja/pemiliknya, untuk menunjukkan kekuatan kerajaan yang dipimpin dan kekuatan panglimanya.

Domithian amphiteater of Ephesus
Sekian dulu perjalanan yang bisa saya bagi, semoga bisa berbagi lagi di perjalanan selanjutnya. Wassalam

You May Also Like

0 komentar