SUASANA LEBARAN PERDANA DI TURKI

by - Juni 25, 2017


Ini merupakan tahun pertama kami lebaran di Turki, suasana lebaran di sini sangat berbeda dengan lebaran yang ada di tanah air.

Kalau biasanya di kampung halaman kita menyambut lebaran dengan meriah, gema takbir - tahlil dan tahmid saling beradu hingga menjelang fajar subuh, parade beduk dan pawai obor pun tak mau ketinggalan untuk menambah suasana meriah. segala jenis hidangan khas lebaran disajikan mulai dari opor ayam, ketupat, rendang, kentang mustopa, dll. kue nastar, kue kering semuanya ada. Yang tentunya jarang kita temui di luar daripada hari raya Idul Fitri.

Potret wajah bahagia usai melaksanakan sholat id 
Namu di balik semua kemeriahan itu, yang paling penting dan menjadi point utama adalah kumpul bersama keluarga besar, berjabat tangan melepas kerinduan dan saling maaf-memaafkan menjadi momentum yang sakral.

Di samping itu pula kita senantiasa bertadabbur dan bertafakur akan makna dan hikmah dari bulan suci Ramadhan itu sendiri, setelah sebulan penuh kita melaksanakan ibadah puasa ramadhan, mengekang diri dari segala macam godaan yang dapat membatalkan ibadah puasa, baik yang kecil seperti menahan dahaga, lapar dan amarah sampai kepada yang terbesar yaitu melawan musuh utama kita yaitu hawa nafsu. Kini saatnya kita menyambut kemenangan setelah melalui semua itu dengan bersuka cita yang wujudkan dengan bersilaturahmi bersama sanak keluarga dan kerabat.

Namun berbeda terbalik dengan suasana lebaran di Turki. Di sini malam takbiran tidak ada, yang ada hanya sholat isya yang dilanjutkan dengan shalat tasbih berjamaah. Sepanjang malam dihabiskan lebih banyak dengan bertafakur karna akan meninggalkan ramadhan dan juga shalawat nabi dan ilahi.

Sekedar info bahwa sanya di Turki tidak mengenal istilah "sidang isbat" yang selalu membuat kita degdegan kalau di indonesia, soalnya kita masih bertanya-tanya apakah besok akan jadi lebaran atau tidaknya itu tergantung pada keputusan dari sidang tersebut. Nah kalau di sini semua tanggal penetapan hari raya idul Fitri sudah di atur oleh pemerintah, dalam hal ini kementrian agama Turki yang telah di tentukan dalam kalender nasional, jadi gak ada tuh ceritanya dualisme dalam melakukan shalat id... Hehehe 😊✌

Keesokan harinya sholat Idul Fitri berjamaah dilanjutkan dengan berjabat tangan dengan jamaah yang lain sembari mengucapkan "hayırlı bayramlar / bayramınız mubarek olsun" yang kurang lebih artinya adalah selamat hari lebaran, semoga kemeriahan selalu menyertai kita semua.

Sajian hari raya orang Turki, tanpa ketupat dan opor ayam hehehehe..... (^_^).
Ini merupakan pengalaman yang kami alami sebagai pelajar yabancı (asing) yang tinggal di asrama, adapun masyarakat turki secara umum mereka tetap menyajikan makanan - makanan yang memang hampir setiap hari di sajikan di rumah diluar daripada hari raya idul Fitri, seperti kahvaltı (sajian sarapan wajib ala Turki), kue baklava, tatlı (berbagai jenis manisan) dan yg paling utama dan selalu ada yaitu çay (teh).  momentum kumpul bersama keluarga, kerabat sahabat dan tetangga juga ada. Tapi kalau di perhatikan tidak seheboh dan semeriah di tanah air.

Ritual pembagian thr (tunjangan hari raya/ angpau) juga menjadi moment yang di nanti oleh anggota keluarga mulai dari cucu terkecil, keponakan, sampai orang dewasa juga tak mau ketinggalan untuk berebut berkah di hari spesial ini, nah, Kalau di Turki juga ada ketika saya beberapa kali melakukan survey kecil-kecilan dan wawancara ke beberapa teman di sini. Dan memang ada untuk tradisi bagi-bagi angpau itu.

Sekian kurang lebih pengalaman pribadi saya rasakan tentang Hari raya idul Fitri di Turki, tentu akan berbeda dengan pengalaman yang orang lain rasakan- untuk itu tidak bisa kita menilai bahwa secara keseluruhan suasana lebaran di Turki adalah seperti yang saya tulis di atas. Atas segala kekurangan dan kelebihan saya ucapkan mohon maaf.


Wassalam...

You May Also Like

0 komentar