Tanpa kami sadari musim gugur
berlalu begitu cepat, dan kini saatnya musim itu berganti menjadi musim yang
paling aku tunggu selama tahun pertama berada di Turki, kalian tahu musim itu
apa, ya ! benar sekali, musim itu adalah misim dingin atau musim salju.
Cuaca dingin yang mencekam juga menambah lipatan selimut yang kami gunakan di malam hari, untungnya asrama tempat kami tinggal dilengkapi dengan fasilitas pemanas ruangan yang akan bekerja selama 24 jam nonstop selama musim dingin dan sangat membantu di saat suasana dingin seperti ini, namun tak lama setelah selang beberapa minggu kemudian kami pun mulai terbiasa dengan suasana cuaca di musim dingin.
Memasuki musim
dingin di Turki, biasanya ada libur sekolah yang cukup lama bagi seluruh
pelajar di sini, baik itu pelajar yang berasal sekolah negeri maupun swasta.
Dan pada kesempatan liburan musim dingin tahun ini kami mendapatkan jatah
liburan selama 15 hari. Tentusaja dengan waktu libur yang cukup panjang ini,
kami berencana untuk membuat beberapa list tempat yang akan kami kunjungi
selama masa liburan nanti. Dan di antara list tujuan liburan kami pada musim
dingin tahun ini adalah mengunjungi sala satu resort bermain ski terbesar di
Turki yaitu Gunung Uludag yang bertempat di kota Bursa.
Selain gunung
Uludag, di Bursa kamu juga bisa mengunjungan tempat wisata mulai dari alam, sejarah,
religi hingga kuliner yang sayang kalau di lewatkan jika berkunjung ke kota
ini. Ini merupakan ibu kota pertama dalam sejarah Ottoman yang saat itu di
pimpin oleh Osman Gazi, di sini kamu bisa mengunjungi Bursa grand Mosque atau
Ulu Cami lengkap dengan keindahan dan kandungan sejarahnya, kemudian juga bisa
berziarah ke makam Osman Gazi dan Urhan Gazi yang merupakan Khalifah pertama
dalam sejarah Turki Ustmani, Bursa saat kulesi/ menara jam, Museum Seni Turki
dan Islam Bursa Bursa Turkish &
Islamic art Museum, dan yang gak kalah penting adalah Iskander Kebab - kebab
legendaris dari kota Bursa, recommended
sih ini mah harus coba kalo mampir ke sini.
Rute dari Manisa menuju Uludag Bursa |
Uludag sendiri
merupakan gabungan 2 kata dala bahasa Turki, Ulu berarti tinggi atau puncak,
sedangkan Dağ berartı gunung jadi kalau secara bahasa Uludağ
kurang lebih berarti puncak gunung tertingi, dan benar saja ini
merupakan salah satu dari pincak gunung tertinggi di Turki. Bahkan di atas
puncak gunung ini terdapat gunung es yang hampir bertahan lebih lama hingga
memasuki musim semi dan awal musim panas, mengingat keawetan dari pada gunung
es itu sendiri.
Tepat pada tanggal 26 Desember 2017 kami berangkat dari Kota
Manisa menuju kota Bursa dengan lama waktu perjalanan sekitar 3 jam 45 menit,
perjalanan kali ini saya tidak sendirian, tapi ditemani dengan beberapa sahabat
saya diantaranya adalah Abdul Jalil yang berasal dari Lamongan, Ariz Nandar
dari Sukabumi, Fiqih Murdiansyah dari Jakarta, dan gak ketingalan Bang Ahmad
hehehe ...
Sebelum berangkat
tentu kami tidak lupa untuk packing memperisapkan apa saja yang perlu kami bawa
dan pakai nantinya di sana. Diantaranya adalah Jaket tebal dan dapat
menghangatkan tubuh, bukan jaket gaya-gayaan seperti parka atau sweter,
kemudian sarung tangan yang tebal dan anti air atau salju, jangan lupa pakai
penutup kepala (kupluk) dan juga Syal untuk menghanatkan leher dan sekitar
badan, dan yang tak kalah pentingnya adalah sepatu boat yang terbuat dari kulit
atau yang waterproof.
Disamping itu kami
juga mempersiapkan timing kegiatan dan list destinasi mana saja yang akan kami
kunjungi nanti di kota Bursa, mulai dari tempat tinggal, budget makan serta
transportasi selama kami di sana. Kalau sudah berbicara tentang destinasi dan
timing acara seperti ini, pasti aku menjadi yang paling bersuara di antara yang
lainnya hehehe ... jadi maafin yaaa kalau di saat seperti ini aku agak sedikit
bawel dan cerewet, intinya terima beres dan enjoy the Trip.
Tampak dalam frame kami sebelum masuk gerbang teleferik. |
Gate masuk teleferik |
Berangkat dari
asrama dengan menggunakan angkutan umum Manisa
Seyahat menuju ke terminal/ otogar
antar kota, dari terminal Bus Manisa kami memesan tiket tujuan kota Bursa. Selama di perjalanan kami lebih memilih untuk
tidur dan beristirahat, mengingat perjalanan kami besok yang cukup panjan dan
membutuhkan tenaga extra.
Tepat pukul 09.30
malam kami sampai di Otogar Bursa, di sini udara mulai terasa lebih dingin dari
kota Manisa, bahkan kami bisa merasakan butiran salju yang beterbangan tertiup
angin. Keluar dari otogar kami pun langsung memesan Bursa Kart, pembelian kartu
ini bisa di lakukan di sebelah kanan puntu keluar otogar. Ini merupakan Kent Kart yang wajib kamu miliki jika
datang berkunjung di kota Bursa, dengan kartu multi fungsi ini kamu bisa
gunakan di seluruh jenis kendaraan di kota Bursa, mulai dari Bus kota, Metro,
Kapal Veri dan Kereta sampai rental Helikopter pun ada di sini, dan katanya
untuk rental Heli bisa sampai 300 Tl / Rp. 1 jutaan hehehe.
Sampai di asrama
tujuan, kami pun menginap di sini selama satu malam, tepatnya di daerah Hasanağa
mahallesi Bursa. Pagi buta tepat pukul 07.00 waktu setempat kami langsung
menuju ke tempat pemberhentian bus tujuan pusat kota untuk kemudian melanjutkan
perjalanan menuju Gunung Uludag.
Bursa Kart untuk explore kota Bursa |
Akses menuju Uludag
ada 2 jalur yang bisa kamu pilih, opsi yang pertama dengan menggunakan Dolmus/ angkot naiknya tepat berapa di
durak yang bersebrangan dengan Osman Gazi turbesi, dengan sekali jalan kamu cukup merogok kocek
sebesar 15 Tl saja, cukup terjangkau namun kamu akan mengitari bukit dan gunung
serta kurang lebih perjalanan selama 45 menit – 1 jam, pemandanan tidak kalah
indah namum jika kamu termasuk orang yang sering mabuk dalam perjalanan, aku
sarankan menggunakan opsi yang ke dua yaitu menggunakan Teleferik/ kereta gantung, naiknya dari durak yang tepat berada di seberang jalan utama Masjid Ulu Cami menggunakan
bus dalam kota berwarna kuning tujuan Teleferik,
dengan menggunakan teleferik kamu harus merogok kocek lebih dalam sih dengan
biaya masuk sebesar 57 Tl untuk turis, dan ini berlaku untuk pulang dan pergi,
tapi jangan salah durasi perjalanan menuju gunung Uludag hanya membuhtukan waktu
kurang lebih selama 30 – 40 menit, dan sekedar info ini merupakan salah satu
teleferik terpanjang di Turki loh.
Pemandangan yang ditawarkan juga tidak kalah
menarik, mata kamu akan dimanjakan dengan keindahan kota Bursa yang terlihat
dari atas dataran tinggi, hingga pegunungan dan hutan pinus yang dibalut dengan
putihnya butiran salju yang menempel di setiap ranting pepohonan hingga
permukaan tanah, indah sekali seolah-olah kami memasuki dunia dongeng.
Inside the cablecar... soo fun ! |
Turun dari
teleferik kami pun beristirahat sejenak di salah satu tempat semacam rest area yang didalamnya di lengkapi
dengan restoran, cafe, jajaran toko penjual sauvenir, Musallah dan Informatian
center seputar Gunung Uludag. Merasa cukup kamipun langsung menuju pentu keluar,
dan yang benar saja, sepanjan mata memandang kamu hanya akan menemukan tumpukan
salju yang putih tanpa noda. Mulai dari sepanjang kiri kanan jalan, di ranting
pohon, diatas atap rumah dan hotel semuanya didominasi oleh tumpukan salju.
Beruntungnya kami
hari ini cuaca sangat cerah tanpa ada badai atau kabut sedikitpun. Walaupun
suhu mencapai minus derajat, matahari tetap bersinar di antara hamparan langit
yang biru. Di sepanjang ruas jalan kamu akan menemukan Jajaran beberapa
penginapan baik hostel maupun hotel, restoran, cafe serta beberapa toko seuvenir
dan perlengkapan bernamain ski.
look at the few, it was amazing... |
Take a wefie togather... |
Sebelum bermain ski
usahakan untuk mengisi perut terlebih dahulu, soalnya base on my experiance ketika main ski bawaannya cepet lapar dan
pengen ngemil mulu, jadi bawak snack dan cemilan yang banyak yaaa... Trus
usahakan kamu udah tau teknik dasar tentang cara bermain ski, supaya mainnya
lebih menikmati, tutorialnya banyak kok di Youtube.
Waktu terasa
berulir begitu cepat, usai puas bermain ski kami pun menyempatkan beberapa saat
untuk berfoto bersama sambil menikmati sunset di sore hari yang berlahan mulai
berganti petang.
We are so lucky with the Sunshine... |
Pemandangan Uludag saat menjelang senja |
Mungkin cukup
sekian, semoga bermanfaat dan sampai ketemu di perjalanan selanjutnya.